Peran Religi dalam Mendampingi Lansia
Penulis: Frederikus Suni
Peran Religi dalam Mendampingi Lansia. Ilustrasi foto Perayaan misa Guru dan Karyawan Yayasan Tri Asih, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Indocaregiv.com |
Indocaregiv.com - Untuk memahami keadaan batin lansia, aspek penting yang dimiliki oleh seorang Caregiver atau Perawat Lansia adalah religi. Karena melalui religi atau iman kepercayaan, kita akan mampu membangun relasi persahabatan yang lebih akrab dengan klien.
Tentunya, masih ada banyak faktor yang melatarbelakangi kedekatan seorang Perawat Lansia/Caregiver dengan klien, dalam hal ini adalah Opa dan Oma hingga kelompok tunagrahita.
Namun dalam konteks pembahasan ini, berdasarkan pengalaman saya sendiri yang sudah cukup lama berkecimpung di bidang pelayanan jasa ini, maka saya pun sedikit memahami dinamika psikologis dari klien.
Baca Juga:
Bagaimana Prosedur Terapi Pasca Operasi Katup Jantung
Baca Juga:
Di mana, klien (Opa/Oma) di usia senja kala akan mengalami banyak persoalan batin. Selain, masalah-masalah psikologis lainnya.
Dalam fase tersebut, yang mereka butuhkan adalah ketenangan batin.
Meminjam istilah filsuf Aristoteles, terutama dalam etika Nikomahkhean mengatakan 'tujuan tertinggi dan terakhir dari pencarian manusia adalah kebahagiaan.'
Persolan kebahagiaan atau ketenangan batin di sini, bukan didasarkan pada seberapa suksesnya klien (Opa/Oma) selama usia produktif mereka.
Justru yang mereka butuhkan adalah terciptanya harmonisasi antara kehidupan yang sedang mereka jalani hingga Komunikasi yang sehat bersama anak, menantu, cucu, dan keluarga besarnya.
Salah satu jalan yang harus dilalui oleh Opa/Oma adalah terpenuhinya kebutuhan rohani.
Pemenuhan akan kebutuhan rohani Opa/Oma akan membawa kebahagiaan di tengah kondisi mereka yang dilema.
Artinya; pada dasarnya kita selalu menyukai hal-hal yang menyenangkan. Sebaliknya, kita pun berjuang ekstra untuk menghindari rasa sakit.
Demikian perspektif dari filsuf Friedrich Nietzsche yang sangat relevan dengan kondisi kehidupan Opa/Oma. Begitu pun dengan keadaan kita saat ini.
Di mana, jika seandainya kita diberi pilihan oleh orang bijak (Orang Tua, Guru, Pastor, Pendeta, Ustad, Biksu, dll) terkait usia tua atau muda, tentunya secara naluriah, kita akan memilih tetap muda.
Namun, pada kenyataannya, kita akan memasuki usia tua. Salah satu fase terberat dan selalu menjadi sesuatu yang menakutkan kita.
Kondisi itulah yang saya katakan di atas, terkait dilemanya kebahagiaan Opa/Oma di usia tua.
Untuk itu, memenuhi kebutuhan rohani Opa/Oma adalah sesuatu yang sangat mulia.
Karena di masa pensiun mereka, harta duniawi bukan lagi menjadi patokan. Karena sejak muda, mereka sudah bekerja keras dan mendedikasikan seluruh tenaga, emosi, pikiran dan kesenangan mereka untuk mempersiapkan kehidupan yang layak bagi anak dan cucunya.
Saatnya, mereka menuntut pemenuhan kebutuhan rohani, sebagai persiapan mereka menuju kehidupan eskatologis (kehidupan kekal) bersama para Kudus di sisi Allah Tritunggal Maha Kudus.
Ajaran dari tradisi Katolik tersebut juga mendekatkan kita pada pesan dari tokoh humanisme global yakni; Zig Ziglar.
"Jika engkau kecewa dan mengeluh terhadap kekurangan dirimu, datanglah kepada Sang Arsitek yang telah merancang dan menciptamu."
Disclaimer: Tulisan ini tidak bermaksud untuk menggurui pembaca. Namun, sebagai bahan pertimbangan bagi keluarga Opa/Oma (Klien) untuk memenuhi kebutuhan rohani dari orang tua yang mungkin saja, saat ini sedang dirawat di Panti Jompo maupun yang berada di rumah sendiri. Sesibuk apa pun aktivitas Anda bersama keluarga tercinta, jangan lewatkan tanggung jawab moral terhadap orang tua.
Jaringan Media:
www.tafenpah.com
TikTok: @tafenpah.com
YouTube: Tafenpah Group
Instagram: @suni_fredy
Posting Komentar untuk "Peran Religi dalam Mendampingi Lansia"
Posting Komentar