Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Presiden Joko Widodo Resmikan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasiskan Rumah Sakit

Penulis: Frederikus Suni 

Sumber gambar: Tafenpah.com

Indocaregiv.com - Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia.

Tentu saja, permasalahannya juga sangat kompleks. 

Salah satu masalah terbesar bangsa Indonesia pasca kemerdekaan Indonesia tahun 1945 hingga saat ini adalah kekurangan Dokter Spesialis.

Presiden Joko Widodo didampingi Kemenkes. Sumber gambar: Indocaregiv.com

"Problematika terbesar bangsa Indonesia dari zaman dulu hingga saat ini dan nanti adalah kekurangan Dokter Spesialis," ujar Presiden Joko Widodo, saat meresmikan sekaligus meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit, Senin (6/5/2024) di Rumah Sakit Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, Slipi Jakarta Barat.

Faktor pemicu kekurangan Dokter Spesialis di Indonesia adalah mahalnya biaya pendidikan.

Untuk lebih jelasnya, Presiden Joko Widodo beserta hadirin di Rumah Sakit Pusat Jantung Nasional Harapan Kita ikut menyaksikan cuplikan atau tayangan video yang berjudul, "Tak Semudah Yang Dibayangkan."

Di bagian awal atau lead video, presiden Joko Widodo menampilkan komunikasi non verbal yang terwujud dalam pengucapan, gaya bicara serta ekspresinya yang mencerminkan keprihatinan terhadap masalah tersebut.

Terpisah, tayangan video tersebut juga menampilkan beberapa aktor (dalam hal ini para calon dokter spesialis) yang ikut prihatin dan berkeluh kesah tentang permasalahan yang sedang mereka hadapi.

Di mana, memang menjadi dokter spesialis itu tak semudah yang dibayangkan.

"Kuota terbatas dan biayanya yang mahal. Padahal, warga Indonesia sangat membutuhkan banyak dokter spesialis," ungkap salah satu pemeran dalam tayangan tersebut.

Lebih lanjut, aktor tersebut juga mengatakan dirinya yang sudah berusaha untuk mandiri, karena dirinya tak mau membebani pihak keluarga dan ingin berpetualangan, untuk mengabdikan diri kepada warga di pelosok nusantara, juga sulit untuk mendapatkan kesempatan.

Akibatnya, masyarakat lah yang terkena imbas.

Sebagian masyarakat di daerah harus rela menempuh bermil-mil di samudera lautan, keluar hutan masuk hutan, naik dan turun gunung untuk mendapatkan perawatan medis yang baik pun, terkadang tak kesampaian juga.


Untuk mengejar kecukupan 25 ribu dokter spesialis di Indonesia, juga butuh lebih dari 10 tahun.

Apakah kita tega melihat seorang anak penderita Leokimia dari Kalimantan harus melewati petualangan panjang menuju pulau Jawa, hanya demi memperpanjang nyawanya, untuk mendapatkan pengobatan spesialis?

Dan apakah kita juga harus membiarkan seorang ayah dengan serangan jantung mendadak terkabar begitu saja, karena tanpa ada pertolongan dokter spesialis?

Solusinya, pemerintah pun tak tinggal diam untuk membiarkan keadaan tersebut, dengan cara membuka 'Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit, sebagaimana yang diadopsi oleh negara-negara maju.

Harapannya, dengan program pendidikan Dokter Spesialis yang diluncurkan oleh presiden Joko Widodo hari ini di Rumah Sakit Pusat Jantung Nasional Harapan Kita dapat memenuhi kebutuhan dokter spesialis dalam negeri.

"Targetnya, lamanya waktu studi dokter spesialis yang sebelumnya 10 tahun akan diperpendek menjadi 5 tahun," pungkas Jokowi.

Tujuannya agar mempercepat pemenuhan dokter spesialis di wilayah 3 T (terluar, terbelakang dan terdepan).

"Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan dan Universitas akan berjalan beriringan, untuk menciptakan warga Indonesia yang lebih sehat dan lebih adil, tambah Jokowi.


Sumber: Live streaming channel youtube Kemenkes dan Sekretariat Presiden


Posting Komentar untuk "Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Presiden Joko Widodo Resmikan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasiskan Rumah Sakit "